Konsep Ilmu, Teknologi, dan Masyarakat Dalam Pembelajaran IPS
Konsep
Ilmu, Teknologi, dan Masyarakat
Dalam
Pembelajaran IPS
Kedudukan
Konsep Ilmu, Teknologi, dan Masyarakat Dalam Pembelajaran IPS.
Kedudukan konsep ilmu,
teknologi dan kemasyarakatan semakin penting dalam era masyarakat modern yang
banyak menimbulkan masalah-masalah kompleks. Kenyataan ini akansemakin
dirasakan apabila dalam penjelasanya memberi informasi lebih jauh
bahwapemecahan masalah-masalah tersebut menghendaki adanya kedudukan dari
berbagaidisiplin ilmu.
IPS sebagai mata
pelajaran di lembaga pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis. Hal ini
terbukti dengan banyak ide atau pemikiran dari para ahli seperti Robert E.
Yager yang memasukkan ilmu, teknologi dan masyarakat(ITM) baik sebagai bidang
penerapan dan hubungan, kreativitas dan sikap, maupunkonsep dan proses. Remy
(1990) mengemukakan konsep ITM memberikan konstribusisecara langsung terhadap
misi pokok IPS, khususnya dalam mempersiapkan warganegara yang: (1) memahami
ilmu pengetahuan di masyarakat, (2) pengambilankeputusan warga negara, (3)
membuat hubungan antar pengetahuan, (4)mengingatkan generasi pada sejarah
bangsa-bangsa beradab.
Pendekatan yang
digunakan dalampengajaran IPS untuk proses pembelajaran ITM adalah
interdisipliner ataumultidisipliner. Artinya dalam proses belajar mengajar di
kelas IPS, para siswaseyogianya diajak, dibina dan didorong agar dalam mengkaji
atau memecahkanmasalah atau topik, dipandang dari berbagai disiplin ilmu. Ada
dalam pengajaranIPS, yakni:
1. infusi
ITM ke dalam mata pelajaran yang ada
2. perluasanmelalui
topik kajian dalam mata pelajaran, dan atau
3. penciptaan/pembuatanmata
pelajaran yang baru.
Sedangkan karakteristik dari program
integral ITM dalam IPS terdiri atas empat kategori sebagai berikut:
1.
hasilnya dinyatakan secara jelas,
2.
strategi organisasi,
3.
sistem dukungan,
4.
strategi instruksional.
Menurut Remy, konsep ITM memberikan
kontribusi secara langsung terhadap misi pokok IPS, khususnya dalam
mempersiapkan warga Negara sebagai berikut :
A. Memahami Ilmu Pengetahuan di
Masyarakat
Masyarakat
modern kini sangat mencita-citakan akan ilmu pengetahuan (well-informed). Pada
decade terakhir ini, masyarakat dunia termasuk Indonesia mengaggap bahwa
kemajuan ilmu dan teknologi dan informasi membawa dampak negative selain dampak
positif bagi umat manusia. Didalam masyarakat dunia, khususnya Indonesia dampak
negative dari kemajuan teknologi adalah masalah sampah industry.
B. Pengambilan Keputusan Warga Negara
Sebagai
warga Negara, tentunya kita sering membuat keputusan sendiri yang mempunyai
dampak bagi kehidupan masyarakat.
C. Membuat Koneksi Antar Pengetahuan
Salah
satu cirri paling penting pada masyarakat kompeten adalah kemampuanya
membuat
kaitan antara hal hang nampaknya sederhana dengan cara mengungkapkan cirri-ciri
tertentu sehingga menjadi bermakna.
D. Meningkatkan Generasi Pada sejarah
bangsa-bangsa beradab.
Melalui suatu studi “Project
Synthesis”, Noris Harms mengembangkan tujuan IPS untuk pendidikan sebagai
berikut:
1.
IPS untuk memenuhi kebutuhan pribadi individu,
2.
IPS untuk memecahkan persoalan-persoalan kemasyarakatan masa
kini
3.
IPS Untuk membantu dalam memilih karir
4.
IPS untuk mempersiapkan studi lanjutan.
Ilmu,
teknologi dan masyarakat (ITM) merupakan istilah yang diterapkan sebagai upaya
untuk memberikan wawasan kepada siswa secara nyata dalam mengkaji ilmu
pengetahuan. Konsep ITM mencakup keseluruhan spektrum tentang
peristiwa-peristiwa kritis dalam proses pendidikan, meliputi tujuan, kurikulum,
strategi pembelajaran, evaluasi dan persiapan serta penampilan guru. Ciri dasar
keberadaan ITM adalah lahirnya warga negara yang berpengetahuan yang mampu
memecahkan masalah-masalah krusial dan mengambil tindakan secara efisien dan
efektif
Pendekatan
dan Strategi Konsep Ilmu, Teknologi dan Masyarakat dalam Pengajaran IPS SD
Pendekatan yang digunakan dalam pengajaran IPS untuk proses pembelajaran ITM
adalah interdisipliner atau multidisipliner. Artinya dalam proses belajar
mengajar di kelas IPS, para siswa seyogianya diajak, dibina dan didorong agar
dalam mengkaji atau memecahkan masalah atau topik, dipandang dari berbagai
disiplin ilmu. Ada dalam pengajaran IPS, yakni :
1.
Infusi ITM ke dalam mata pelajaran yang ada,
2.
Perluasan melalui topik kajian dalam mata pelajaran, dan atau
3.
Penciptaan/pembuatan mata pelajaran yang baru.
Sedangkan
karakteristik dari program integral ITM dalam IPS terdiri atas empat
kategori sebagai berikut:
1.
Hasilnya dinyatakan secara jelas,
2.
Strategi organisasi,
3.
Sistem dukungan,
4.
Strategi instruksional.
Pengembangan
model pembelajaran interaktif dalam IPS dapat dilakukan oleh guru pada semua
pokok bahasan, dengan syarat harus memperhatikan sembilan hal yakni: motivasi,
pemusatan perhatian, latar belakang siswa dan konteksitas materi pelajaran,
perbedaan individual siswa, belajar sambil bermain, belajar sambil bekerja,
belajar menemukan dan pemecahan permasalahan serta hubungan sosial. Dalam
proses kegiatan belajar mengajar yang interaktif, guru berperan sebagai
pengajar, motivator, fasilitator, mediator, evaluator, pembimbing dan agen
pembaharu. Dengan demikian, kedudukan siswa dalam kegiatan pembelajaran di
dalam kelas memiliki peran aktif, di mana aktivitasnya dapat diukur dari
kegiatan memperhatikan, mencatat, bertanya, menjawab, mengemukakan pendapat dan
mengerjakan tugas, baik tugas kelompok maupun tugas individual. Dalam situasi
belajar yang demikian, siswa akan mendapatkan pengalaman yang berkesan,
menyenangkan dan tidak membosankan.
Guru
dalam proses belajar mengajar yang interaktif dapat mengembangkan teknik
bertanya efektif atau melakukan dialog kreatif dengan mengajukan pertanyaan
kepada siswa. Sifat pertanyaan dapat mengungkapkan sesuatu atau memiliki sifat
inkuiri, sehingga melalui pertanyaan yang diajukan, siswa dikembangkan
kemampuannya ke arah berpikir kreatif dalam menghadapi sesuatu. Beberapa
komponen yang harus dikuasai oleh guru dalam menyampaikan pertanyaan yaitu:
pertanyaan harus mudah dimengerti oleh siswa, memberi acuan, pemusatan
perhatian, pemindahan giliran dan penyebaran, pemberian waktu berpikir kepada
siswa serta pemberian tuntunan. Sedangkan jenis pertanyaan untuk pengembangan
model dialog kreatif ada enam jenis yaitu: pertanyaan mengingat,
mendeskripsikan, menjelaskan, sintesa, menilai dan pertanyaan terbuka. Untuk
meningkatkan interaksi dalam proses belajar mengajar, guru hendaknya mengajukan
pertanyaan dengan memberi kesempatan kepada siswa untuk mendiskusikan
jawabannya dan menjadi dinding pemantul atas jawaban siswa.
Belajar
dan mengajar merupakan dua konsep yang saling terkait dalam proses belajar
mengajar dan efektivitasnya dapat tercapai dengan memanfaatkan sumber
pembelajaran. Sumber pembelajaran IPS dapat menggunakan buku sumber (buku teks,
majalah atau koran dan media massa lainnya), media dan alat pengajaran, situasi
dan kondisi kelas serta lingkungan.
Bagi
guru IPS buku sumber bukan satu-satunya sumber pembelajaran yang dapat
digunakan, karena buku sumber pada umumnya memuat informasi yang sudah lama.
Media dan alat peraga dalam pengajaran merupakan sumber pembelajaran yang dapat
membantu guru dalam melaksanakan perannya sebagai demonstrator. Manfaat media
atau alat pembelajaran adalah: mengurangi verbalisme, memusatkan perhatian
siswa, mudah diingat, membantu pemahaman siswa serta mendorong untuk melakukan
diskusi. Media pembelajaran digolongkan atas 3 kelompok yaitu: media dengar
(visual aids), media pandang (auditive aids) dan media raba atau gerak (motor
aids). Tetapi dalam pelaksanaannya terdapat multi media yang mencakup ketiga
jenis media tersebut.
Kelas dapat dijadikan sumber pembelajaran sangat bergantung kepada guru dalam melaksanakan perannya sebagai pengelola kelas. Kelas tidak hanya berfungsi sebagai tempat berlangsungnya PBM, tetapi berfungsi pula sebagai tempat pameran hasil kerja siswa atau pajangan kelas. Hasil kerja siswa yang dipajangkan adalah yang memuat pesan secara jelas, menunjang kegiatan belajar mengajar, menimbulkan minat dan perhatian siswa dan adanya peraturan untuk menggunakannya.
Kelas dapat dijadikan sumber pembelajaran sangat bergantung kepada guru dalam melaksanakan perannya sebagai pengelola kelas. Kelas tidak hanya berfungsi sebagai tempat berlangsungnya PBM, tetapi berfungsi pula sebagai tempat pameran hasil kerja siswa atau pajangan kelas. Hasil kerja siswa yang dipajangkan adalah yang memuat pesan secara jelas, menunjang kegiatan belajar mengajar, menimbulkan minat dan perhatian siswa dan adanya peraturan untuk menggunakannya.
Lingkungan
sebagai sumber pembelajaran menuntut kreativitas guru untuk memanfaatkannya dan
mengeliminasi kebiasaan mengajar yang rutinitas dan monoton. Terdapat empat
jenis sumber pembelajaran yang dapat dimanfaatkan dari lingkungan, yaitu:
masyarakat, lingkungan fisik, bahan sisa atau limbah dan peristiwa alam dan sosial.
Memanfaatkan lingkungan sebagi sumber pembelajaran mendorong siswa untuk
berpikir logis, sistematis dan logis, karena dari lingkungan muncul berbagai
fenomena yang menarik dan menantang bagi siswa, oleh karena itu guru dituntut
memiliki keterampilan membawa lingkungan ke dalam kelas dan atau membawa siswa
ke luar kelas.
Pendekatan
dan Strategi Konsep Ilmu, Teknologi, dan Masyarakat Dalam Pembelajaran IPS.
Pendekatan yang digunakan dalam pengajaran IPS untuk proses pembelajaran
ITM adalah interdisipliner atau multidisipliner. Artinya dalam proses belajar
mengajar di kelas IPS, para siswa seyogyanya diajak, dibina dan didorong agar
dalam mengkaji atau memecahkan masalah atau topik, dipandang dari berbagai
disiplin ilmu.
A. Alternatif Pendekatan untuk mengembangkan
ITM Dalam pengajaran IPS.
Menurut Philip Heath yang di
paparkan kembali oleh Richard C. Remy mengemukakan tiga alternative dalam
pengajaran IPS, yakni:
1.
Infusi ITM
ke dalam mata pelajaran yang ada
Keuntungan dari pendekatan infusi ini
ialah bahwa pembelajaran ITM dapat meningkatkan integritas dan koherensi
kurikulum yang ada sehingga model pembelajaran ini dapat diterima sebagai
bagian dari misi sekolah. Sedangkan kelemahannya ialah bahwa sulit memilih
materi apa saja yang harus dibuang dari mata pelajaran tersebut agar materi ITM
menempati tempat dalam mata pelajaran tersebut.
2.
Perluasan
melalui topik kajian dalam mata pelajaran.
Keuntungan dari pendekatan ini adalah kesempatan untuk
mengkaji ITM secara mendalam dengan memperkuat fleksibilitas tentang bagaimana
dan kapan menampilkan ITM. Sedangkan kelemahanya kesempatan menggunakan
topic-topik ITM masih dangkal.
3.
Penciptaan/pembuatan
mata pelajaran yang baru.
Keuntungan dalam pendekatan ini adalah kesempatan untuk mengembangkan kajian
secara terkait antara ilmu, teknologi dan masyarakat secara mendalam,
berkelanjutan, dan koheren. Menurut Helth, model pembelajaran ini dapat
memberikan visibilitas dan legitimasi yang tinggi terhadap topik kajian baru.
Namun kelemahanya ialah kurang tersusun secara sistematis sebagaimana mata
pelajaran tradisional.
B. karakteristik dari program integrasi ITM dalam
IPS
Menurut Helth, sedikitnya ada empat kategori
karakteristik dari program integrasi ITM dalam IPS yakni sebagai berikut :
1.
Hasilnya
dinyatakan secara jelas,
2.
Strategi
organisasi,
3.
sistem
dukungan,
4.
strategi
instruksional.
Komentar
Posting Komentar